Kebijakan Presiden Prabowo Subianto untuk membatalkan sejumlah Proyek Strategis Nasional (PSN) yang telah direncanakan pada masa pemerintahan sebelumnya mendapat perhatian yang cukup besar. Menurut peneliti dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Ahmad Heri Firdaus, langkah tersebut berpotensi menurunkan kredibilitas pemerintah terkait dengan penetapan proyek-proyek strategis. Heri menyatakan bahwa penghentian PSN harus didasari oleh alasan yang jelas guna menghindari spekulasi dan ketidakpastian di kalangan investor.
Menurut Heri, setiap keputusan untuk menghentikan proyek PSN harus dapat dijelaskan dengan baik, apakah itu karena masalah prosedur, kendala investasi, atau faktor lainnya. Proyek-proyek yang termasuk dalam kategori PSN seharusnya telah melalui kajian yang mendalam, termasuk dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi. Sehingga penghentian proyek tanpa alasan yang kuat dapat menimbulkan ketidakpastian dalam perencanaan kebijakan.
Penghentian mendadak terhadap proyek-proyek PSN juga dapat mengguncang kepercayaan investor, terutama bagi mereka yang telah mengalokasikan investasi mereka dalam proyek infrastruktur jangka panjang. Heri menyoroti bahwa keputusan tersebut bisa membuat investor kehilangan kepercayaan karena dianggap kebijakan pemerintah tidak konsisten. Hal ini berpotensi mengurangi minat investasi tidak hanya dalam sektor infrastruktur, tetapi juga sektor lainnya. Dengan demikian, penting bagi pemerintah untuk memberikan penjelasan yang komprehensif terkait dengan penghentian proyek PSN guna menjaga kepercayaan investor dan stabilitas dalam perencanaan kebijakan di masa mendatang.
