Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo menegaskan bahwa kebijakan efisiensi anggaran tahun 2025 yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Sumenep tidak akan langsung berdampak pada masyarakat. Pemangkasan anggaran sebesar Rp192,9 miliar dilakukan secara selektif dengan fokus untuk mengurangi belanja yang dianggap kurang penting tanpa mengorbankan program pro-rakyat. Meskipun terjadi pemangkasan anggaran, Pemkab Sumenep memastikan bahwa layanan publik dan program prioritas masyarakat tetap berjalan dengan baik. Program pembangunan yang memberikan dampak langsung pada kesejahteraan warga tetap menjadi prioritas utama.
Bupati Achmad Fauzi menjelaskan bahwa efisiensi anggaran difokuskan pada hal-hal yang tidak terlalu penting dan tidak berdampak langsung pada masyarakat, seperti kegiatan seremonial yang tidak signifikan secara ekonomi. Anggota Badan Anggaran DPRD Sumenep, M. Muhri, juga menekankan bahwa pemerintah daerah akan terus berupaya agar program-program yang berdampak langsung pada masyarakat tetap dapat direalisasikan dengan mempertimbangkan kondisi anggaran yang ada. Meskipun masyarakat merasakan dampak dari efisiensi anggaran, diharapkan agar dapat bersabar menghadapi penyesuaian anggaran yang dilakukan.
Pemkab Sumenep telah melakukan efisiensi anggaran sebesar Rp192 miliar yang sebagian besar difokuskan pada perjalanan dinas dan pengurangan belanja makanan dan minuman serta kegiatan di hotel. Meskipun ada pengurangan anggaran yang menyebabkan penundaan atau penghentian sejumlah program, hal tersebut diarahkan untuk dialokasikan kembali demi kepentingan masyarakat dalam bentuk kegiatan lain. Komitmen untuk menjaga program yang bermanfaat bagi masyarakat tetap dilaksanakan sesuai dengan kondisi anggaran yang ada saat ini.