Badan Pengelola Investasi (BPI) Dana Anagata Nusantara (Danantara) telah diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta. Sebelum peluncuran resmi Danantara, pejabat utama seperti Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani, Wamen BUMN Dony Oskaria, dan Chief Investment Officer (CIO) Pandu Sjahrir berkumpul dengan media untuk membahas visi dan struktur lembaga ini.
Dalam diskusi tersebut, Dony Oskaria menyoroti pentingnya pemisahan fungsi dalam struktur Danantara. Ia menjelaskan bahwa konsep Danantara memisahkan antara operasional dan investasi untuk menghindari risiko tercampur. Dony menekankan bahwa dalam kerangka kerja Danantara, akan ada dua entitas utama, yaitu operating holding dan investment holding, yang memiliki manajemen risiko yang berbeda.
Pandu Sjahrir pun menegaskan bahwa tata kelola yang baik sangat penting dalam kesuksesan Danantara. Ia menyatakan bahwa manajemen Danantara akan berfokus pada kerjasama yang erat antara tim investasi dan tim operasional, untuk pengelolaan aset negara yang transparan, efisien, dan sesuai dengan prinsip tata kelola yang modern. Itulah gambaran diskusi dan implementasi struktur Danantara yang diharapkan dapat membawa manfaat dan keberhasilan bagi lembaga baru tersebut.