Investasi BASF dan Eramet di Proyek Sonic Bay Maluku Utara Ditunda Sementara menurut Bahlil

by -55 Views

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa dua perusahaan besar di Eropa, yakni BASF dari Jerman dan Eramet dari Prancis, menunda rencana investasi pada proyek Sonic Bay di Maluku Utara.

“Kemarin saya baru dapat kabar itu. Sementara (investasinya) bukan dicabut, tapi dipending sementara,” kata Bahlil di sela Pelantikan Pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Asosiasi Pengusaha Jasa Boga (APJI) periode 2024-2029 di Jakarta, Kamis malam, dikutip dari ANTARA.

Bahlil juga membantah adanya isu yang menyatakan bahwa BASF dan Eramet batal melakukan investasi senilai 2,6 miliar dolar AS pada proyek pabrik bahan baku baterai kendaraan listrik di Weda Bay, Halmahera Tengah, Maluku Utara.

Ia menegaskan bahwa pihaknya saat ini sedang berkomunikasi dengan kedua perusahaan tersebut.

Menurutnya, kedua perusahaan tersebut tidak membatalkan, tetapi hanya menunda investasinya di Indonesia akibat turunnya pasar penjualan mobil listrik di Eropa.

“Karena daya beli masyarakat terhadap EV (electric vehicle) mobil listrik di Eropa lagi turun. Jadi, pasarnya pun sekarang lagi turun karena kompetisi dengan mobil-mobil dari negara lain,” jelas Bahlil.

Bahlil juga menyatakan bahwa penurunan pasar penjualan mobil listrik tidak hanya terjadi di Eropa, tetapi juga di Amerika Serikat.

“Dan Amerika juga sekarang lagi lesu pasarnya. Oleh karena lagi lesu, maka permintaan terhadap baterainya itu berkurang,” ungkapnya.

Ia memastikan bahwa hingga saat ini kedua perusahaan raksasa tersebut belum mencabut rencana investasinya di Indonesia. “Oh nggak (mereka belum mencabut), kita masih dalam negosiasi dalam pembicaraan,” katanya.