Bank Mandiri telah berhasil menunjukkan ketahanan dan adaptabilitasnya dalam kondisi pasar yang volatil di tengah ketidakpastian ekonomi dan keuangan global. Hal ini terlihat dari kemampuan Bank Mandiri dalam menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024, meningkat 19,1% secara year on year (YoY).
Pencapaian tersebut melampaui pertumbuhan kredit industri yang tumbuh sebesar 12,4% secara tahunan pada akhir Maret 2024. Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, menyatakan bahwa pertumbuhan kredit Bank Mandiri tersebut mencerminkan kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang solid dan resilien.
“Dengan pencapaian fungsi intermediasi ini, Bank Mandiri memperkuat peran sebagai agen pembangunan yang berupaya untuk berkontribusi maksimal terhadap perekonomian di Indonesia,” ujar Darmawan di Jakarta, Selasa (30/4).
Darmawan juga menambahkan bahwa dalam menghadapi dinamika ekonomi yang fluktuatif, Bank Mandiri terus mengutamakan prinsip kehati-hatian, termasuk melakukan berbagai inisiatif dan inovasi layanan bagi seluruh nasabah dan stakeholder guna mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
Selain itu, Bank Mandiri juga memiliki posisi kualitas aset yang lebih baik dibandingkan dengan lima bank besar lainnya. Rasio non-performing loan (NPL) Gross Bank Mandiri terus terjaga di level 1,02% per Maret 2024, turun 68 basis poin dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 1,7%. Bank Mandiri juga prudent dan konservatif dalam menetapkan pencadangan kredit, terlihat dari coverage ratio yang mencapai 368%.
