Global Strategic Challenges: Militarized Conflicts in Ukraine and Palestine

by -236 Views
Global Strategic Challenges: Militarized Conflicts in Ukraine and Palestine

Oleh: Prabowo Subianto [dikutip dari buku “Transformasi Strategis Bangsa: Menuju Indonesia Emas 2045”, halaman 45, edisi softcover ke-4]

Pada tahun 2020, ketika dunia berjuang menghadapi pandemi COVID-19, tak seorang pun memperkirakan bahwa perang baru bisa pecah selama krisis seperti itu.

Namun, sebelum pandemi berakhir, tepatnya pada 24 Februari 2022, konflik bersenjata besar meletus di Eropa antara Rusia dan Ukraina. Konflik ini mengganggu stabilitas harga pangan dan energi global, karena kedua negara adalah produsen penting dari komoditas penting tersebut.

Secara bersama-sama, Rusia dan Ukraina menyumbang 27% dari produksi gandum dunia. Indonesia, yang mengimpor 11 juta ton gandum setiap tahun untuk mie instan, roti, dan kebutuhan lainnya, juga mendapatkan sejumlah besar gandum dari kedua negara tersebut. Akibat perang yang memengaruhi produksi dan keselamatan maritim, Indonesia dan negara-negara lain yang mengimpor gandum terpaksa mencari sumber alternatif.

Selain gandum, Rusia juga merupakan eksportir utama bahan baku untuk pupuk. Negara ini menghasilkan 19% dari Kalium dunia, 14% dari Fosfor, dan 16% dari Nitrogen. Konflik antara Rusia dan Ukraina telah mendorong kenaikan harga pupuk global.

Dan kemudian ada energi. Rusia adalah eksportir minyak dan gas terbesar ketiga di dunia. Konflik yang berkepanjangan di Ukraina, yang sekarang diperparah oleh konflik bersenjata di Palestina, dapat lebih meningkatkan harga pangan dan energi dengan mengganggu kelancaran fungsi rantai pasok global.

Source link