Prabowo-Gibran Dikatakan sebagai Kunci Demokrasi yang Kembali ke Tangan Rakyat

by -135 Views
Prabowo-Gibran Dikatakan sebagai Kunci Demokrasi yang Kembali ke Tangan Rakyat

Jakarta – Pengamat politik Igor Dirgantara menilai kemenangan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam pemilihan presiden 2024 adalah bukti bahwa proses demokrasi di Indonesia berjalan dengan baik.
Menurut Igor, kemenangan tersebut menunjukkan kesetiaan dan konsistensi Prabowo yang telah dua kali kalah dalam pemilihan presiden pada tahun 2014 dan 2019 namun tetap memilih untuk berjuang melalui jalur demokrasi dengan ikut kembali dalam pemilihan presiden tahun 2024.
“Di pemilihan presiden 2024, akhirnya Prabowo bisa meraih hasil dari perjuangannya. Meskipun melelahkan, namun hasilnya manis dalam jalur konstitusional. Ini menunjukkan bahwa Prabowo sekarang merupakan sosok yang dipilih demokratis oleh rakyat sebagai Presiden 2024-2029,” ungkap Igor kepada wartawan di Jakarta, Rabu (13/3).
Igor juga mencermati pernyataan Prabowo setelah menang dalam pemilihan presiden 2024 bahwa proses demokrasi di Indonesia memang melelahkan dan membutuhkan biaya besar, namun hal ini harus terus ditingkatkan kualitasnya.
“Prabowo memahami bahwa demokrasi di Indonesia merupakan hal yang mahal. Oleh karena itu, Indonesia membutuhkan kepemimpinan yang kuat dan tegas setelah kepemimpinan Jokowi untuk mengembalikan demokrasi kepada rakyat, bukan kepada pemodal atau pemilik modal,” ujar Igor.
Igor menyatakan bahwa dirinya tidak khawatir terhadap kepemimpinan Prabowo-Gibran ke depan karena Prabowo sendiri memahami pentingnya adanya check and balances sebagai tokoh nasional yang sudah lama berada di luar pemerintahan.
“Faktor ini sangat penting mengapa Prabowo akan mendengarkan kritik dan menghargai sikap oposisi ketika menjadi pemimpin baru Indonesia,” lanjutnya.
Igor memprediksi demokrasi Indonesia akan lebih baik di bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran karena keduanya telah melewati proses demokrasi yang tidak instan dan tidak hanya mengandalkan popularitas semata.
“Prabowo adalah contoh bagus bagaimana membangun partai politik dari nol, bukan hanya berpangku tangan, bukan sebagai petugas partai, dan bukan juga sebagai karyawan partai. Prabowo mengerti bahwa pondasi demokrasi yang paling penting adalah partai politik,” tambahnya. (SENOPATI)

Source link