FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Harga tiket pesawat masih terus meningkat. Bahkan beberapa maskapai masih menerapkan tarif batas atas (TBA).
Selain kenaikan harga bahan bakar, suku cadang juga turut meningkatkan harga tiket. Karena itu, Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah melonggarkan kebijakan larangan dan pembatasan (lartas) suku cadang untuk industri bengkel pesawat atau maintenance, repair, and overhaul (MRO), dan operator penerbangan.
Hal ini diatur dalam Permendag Nomor 36 Tahun 2023 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor.
Langkah pelonggaran ini merupakan bentuk dukungan penuh terhadap program Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI). Diharapkan kebijakan ini dapat membantu menurunkan harga tiket pesawat guna meningkatkan minat pariwisata.
“Biaya overhaul dan perbaikan pesawat menyumbang sekitar 16,19 persen dari harga tiket pesawat, menempati posisi kedua setelah biaya bahan bakar avtur sebesar 35,76 persen,” ungkap Arif Sulistiyo, Direktur Impor Kemendag seperti dilansir oleh Jawa Pos (grup FAJAR), kemarin.
Pelonggaran tersebut termasuk dalam kategori pengecualian barang Suku Cadang dan Perlengkapan Pesawat Udara untuk keperluan Badan Usaha Angkutan Udara atau Organisasi Perawatan Pesawat Udara, yang diimpor langsung oleh Badan Usaha Angkutan Udara atau Organisasi Perawatan Pesawat Udara.
Sebelumnya, kebijakan ini merupakan usulan dari asosiasi penerbangan Indonesia yaitu Indonesia National Air Carriers Association (INACA) dan Indonesian Aircraft Maintenance Services Association (IAMSA).
Kedua asosiasi tersebut menyampaikan bahwa saat ini armada operator penerbangan sipil di Indonesia mencapai 557 pesawat. Dari jumlah itu, sekitar 200 unit memerlukan perbaikan, namun pemenuhan suku cadang pemeliharaan pesawat masih didominasi oleh impor sebesar 93 persen.
