Pemerintah memutuskan untuk menaikkan tarif cukai hasil tembakau (CHT) rata-rata 10 persen yang berlaku mulai awal Januari 2024.
Kenaikan tarif cukai ini bertujuan untuk mengendalikan konsumsi maupun produksi rokok. Sehingga kenaikan cukai rokok ini dapat berpengaruh terhadap menurunnya keterjangkauan rokok di masyarakat.
Selain itu, rokok menjadi konsumsi rumah tangga terbesar kedua setelah beras. Bahkan, konsumsi tersebut melebihi konsumsi protein seperti telur dan ayam.
Aturan kenaikan tersebut diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 191 Tahun 2022 tentang Tarif Cukai Hasil Tembakau Berupa Sigaret, Cerutu, Rokok Daun atau Klobot, dan Tembakau Iris (TIS).
Berikut daftar harga rokok terbaru per 1 Januari 2024:
Sigaret Kretek Mesin (SKM)
Golongan I harga jual eceran terendah Rp 2.260 per batang, sebelumnya Rp 2.055 per batang.
Golongan II harga jual eceran terendah Rp 1.380 per batang, sebelumnya Rp 1.255 per batang.
Sigaret Putih Mesin (SPM)
Golongan I harga jual eceran terendah Rp 2.380 per batang, sebelumnya Rp 2.165 per batang.
Golongan II harga jual eceran terendah Rp 1.465 per batang, sebelumnya Rp 1.295 per batang.
Sigaret Kretek Tangan (SKT) atau SPT
Golongan I harga jual eceran terendah Rp 1.375 – Rp 1.980 per batang, sebelumnya Rp 1.250 – Rp 1.800 per batang.
Golongan II harga jual eceran terendah Rp 865 per batang, sebelumnya Rp 720 per batang.
Golongan III harga jual eceran terendah Rp 725 per batang, sebelumnya Rp 605 per batang.
Sigaret Kretek Tangan Filter (SKTF) atau Sigaret Putih Tangan Filter (SPTF)
Harga jual eceran terendah Rp 2.260 per batang, sebelumnya Rp 2.055 per batang.
Sigaret Kelembak Kemenyan (KLM)
Golongan I harga jual eceran terendah Rp 950 per batang, sebelumnya Rp 860 per batang.
Golongan II harga jual eceran terendah Rp 200 per batang, tidak berubah dari tahun ini.
Jenis Tembakau Iris (TIS)
Harga jual terendah Rp 55 – Rp 180, tidak berubah dari tahun ini.
Jenis Rokok Daun atau Klobot (KLB)
Harga jual terendah Rp 290 per batang, tidak berubah dari tahun ini.
Jenis Cerutu (CRT)
Harga jual terendah Rp 495 – Rp 5.500 per batang, tidak berubah dari tahun ini. (Pram/fajar)