Beberapa puluh dalang cilik di Blora mengikuti pelatihan di Sanggar Cahya Sumirat, Desa Purwosari, Blora, Jawa Tengah, Senin 25 Desember 2023. (Foto: Gunawan / Suara Indonesia) SUARA INDONESIA, BLORA – Sebanyak 18 dalang cilik di Blora, Jawa Tengah, akan unjuk gigi bareng di panggung spektakuler. Pergelaran seni tradisional ini didukung oleh Kementerian Pendidikan Republik Indonesia.
Belasan dalang cilik yang mas di bawah umur ini, sebelumnya telah melalui proses lokakarya dan pementasan, yang merupakan program promosi pemajuan kebudayaan untuk kehidupan berkelanjutan. “18 pelajar ikut performance program Dana Indonesiana, Kemendikbud, Rabu 27 Desember 2023,” terang Munasir, koordinator program saat ditemui di Sanggar Cahya Sumirat, Desa Purwosari, Blora, Senin (25/12/2023). Munasir memaparkan, kedelapan belas dalang cilik yang mengikuti performance itu adalah Praditya Dwi Fabiansyah dari lebih dari 18 dalang cilik di Blora, Jawa Tengah.
Beberapa di antaranya adalah Praditya Dwi Fabiansyah dari SMPN 7 Blora, Galang Dwi Saputra dari SMPN 1 Sambong, Augesti Anggara dari SMP Sion Blora, Farel Dwi Nugroho dari SMPN 2 Blora, Tangguh Setyo Utomo dari SMPN 2 Blora, Jalu Mahendra dari SDN 1 Tambahrejo, Cemara Zena Ramdan dari MI Futuhul Islamiyah. Selanjutnya, Gudel Wijdyansah dari MTS Maarif 2 Blora, Arsyada Izmatullah dari SDN Gombang, Alvian Endix Dwi dari SD Muhammadiyah Blora, Nuryan Santoso dari SMP 2 Tawangharjo, serta Sulaiman dari SDIT Permata Mulia Blora.
“Belasan dalang cilik ini akan tampil di Lokal Space, Desa Nglaroh Gunung, Jepon, Blora, dengan lakon Semar Bangun Klampis Ireng,” terangnya. Raut kebahagiaan terlihat di wajah salah satu peserta dalang cilik, Farel Dwi Nugroho. Pelajar kelas VIII SMP 2 Blora itu menyampaikan rasa senangnya.
Dia juga mengaku antusias dapat mengikuti pelatihan dan pementasan program dari Kementrian. “Seneng banget. Dapat ilmu, nambah pengalaman dan siapa tahu bisa mengikuti jejak dalang profesional,” riang Farel. Menurut dia, ajang bakat ini sekaligus dapat membuka dan memberikan ruang kedepannya dalam menggali potensi-potensi dalam melestarikan budaya, kearifan lokal.
“Nguri-nguri budaya, kearifan lokal dan melestarikan sejak dini. Ini peluang dan kesempatan bagus,” kata Farel yang ngefans dengan dalang profesional, Sigit Ariyanto dari Rembang. (*) » Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta: Gunawan
Editor: Mahrus Sholih