Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi PKS Hamid Noor Yasin, menyoroti kesiapan pemerintah dalam mengantisipasi lonjakan arus mudik di masa Nataru. Menurutnya, upaya yang dilakukan Pemerintah masih belum cukup untuk menjamin kelancaran arus mudik dan balik. “Pemerintah memang sudah menyiapkan sejumlah strategi, seperti memastikan kemantapan jalan tol maupun jalan non tol serta menghentikan pengerjaan konstruksi di sejumlah ruas jalan utama. Namun, upaya ini masih belum cukup,” kata Hamid dalam keterangan tertulisnya, Selasa(19/12).
Hamid mengatakan, pemerintah perlu meningkatkan respon cepat (quick response) untuk perbaikan dan pemeliharaan jalan. Hal ini penting untuk memastikan jalan dalam kondisi prima dan dapat dilalui dengan aman oleh para pemudik. Selain itu, imbuhnya, pemerintah juga perlu meningkatkan jumlah petugas di pos-pos pengamanan. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan dan kecelakaan di jalur mudik. “Pemerintah juga perlu melakukan sosialisasi secara masif kepada masyarakat terkait rencana arus mudik dan balik. Hal ini penting untuk menghindari terjadinya penumpukan kendaraan di jalur mudik,” kata Hamid.
Hamid menilai, pemerintah harus cermat dan serius dalam mengantisipasi lonjakan arus mudik di masa Nataru, dengan meningkatkan koordinasi antarlembaga terkait untuk memastikan kelancaran arus mudik dan balik. “Pemerintah juga perlu melibatkan masyarakat dalam mengantisipasi lonjakan arus mudik. Masyarakat perlu diimbau untuk mudik lebih awal atau lebih lambat dari jadwal yang telah ditetapkan,” kata Hamid.
Hamid berharap, pemerintah dapat mengambil langkah-langkah yang lebih konkret untuk menjamin kelancaran arus mudik dan balik di masa Nataru. Hal ini penting untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para pemudik. Sebagai Informasi, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyiapkan sejumlah strategi untuk menghadapi lonjakan arus lalu lintas selama momentum libur Nataru. Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian PUPR, Hedy Rahadian, mengatakan arus mudik libur Nataru diperkirakan terjadi mulai Jumat 22 Desember – 29 Desember 2023. Adapun, Kementerian PUPR memprediksi periode arus balik libur Nataru akan jatuh pada 29 Desember 2023 – 1 Januari 2024. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta: Heri Suroyo
Editor: Mahrus Sholih