Tantangan Stabilitas Geopolitik – Prabowo2024.net

by -95 Views

Potensi konflik bersenjata di Laut Natuna Utara mencakup 45% dari total perdagangan dunia yang melintasi laut Indonesia. Alur laut kepulauan Indonesia (ALKI) seperti Selat Malaka dianggap sebagai salah satu jalur paling penting di dunia. Jika terjadi konflik bersenjata di ALKI, hal ini dapat berdampak negatif tidak hanya bagi Indonesia tetapi juga bagi negara-negara lain di dunia. Konflik tersebut dapat mengancam kelancaran rantai pasok pangan, energi, dan perdagangan dunia, terutama di Asia Timur.

Ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat dan Tiongkok terkait Taiwan dipantau dengan cermat karena konflik bersenjata yang melibatkan Taiwan diperkirakan sebagai sesuatu yang tidak dapat dihindari dan mungkin akan terjadi dalam waktu dekat. Dalam skenario konflik Taiwan, penguasaan atas ALKI menjadi krusial terutama jika perang membentang dalam jangka waktu yang panjang dan memerlukan pengapalan logistik dari Timur Tengah. Indonesia, penguasa ALKI, berada dalam posisi sulit karena tindakan atau ketidaktindakan yang diambil dapat dianggap menguntungkan salah satu pihak dalam konflik tersebut.

Ancaman pandemi baru juga menjadi perhatian serius. Perubahan iklim yang menyebabkan pencairan lapisan es bumi yang telah membeku selama ribuan atau puluhan ribu tahun dapat membuka kemungkinan munculnya pandemi baru bagi manusia, hewan, atau tumbuhan. Indonesia, yang baru saja pulih dari pandemi COVID-19, perlu melakukan investasi besar-besaran di infrastruktur kesehatan untuk menghadapi ancaman pandemi berikutnya.

Dalam konteks ekonomi, perlambatan ekonomi global dan kemungkinan resesi di negara-negara maju dapat mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pelemahan ekonomi negara-negara maju dapat menekan permintaan produk ekspor Indonesia dan menyebabkan kenaikan suku bunga acuan.

Selain itu, meningkatnya populasi Indonesia juga menjadi tantangan serius. Dengan pertumbuhan penduduk sebesar 1,1% per tahun, di tahun 2045 diperkirakan jumlah penduduk Indonesia akan mencapai 324 juta jiwa. Hal ini menunjukkan pertumbuhan 44 juta jiwa dalam waktu 20 tahun, yang hampir setara dengan jumlah penduduk satu provinsi Jawa Barat. Dengan pertumbuhan penduduk dan perubahan iklim, pemenuhan kebutuhan pangan untuk seluruh populasi akan menjadi semakin sulit.

Sumber: Link Sumber