Kontroversi di dunia Ojek Online kembali terjadi di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Aplikasi Ojek Online Maxim di Jember diduga banyak mendapat kritikan dari para drivernya sendiri lantaran pihak kantor dianggap tidak profesional dalam menjalankan tugasnya.
Suparman, seorang driver Maxim di Jember, mengungkapkan bahwa dirinya tiba-tiba mendapat suspend dari kantor dengan alasan menggunakan atribut aplikasi lain saat menjalankan orderan Maxim. Dia mengakui kesalahannya tetapi menyatakan bahwa aturan di aplikasi Maxim tidak memuat sanksi atas pelanggaran tersebut.
Meski sudah mengakui kesalahan dan meminta maaf, Suparman mengaku bahwa pihak kantor tidak memberikan respons yang baik. Ia merasa bahwa pihak kantor tidak profesional dalam menangani masalah dan sulit menerima kritik serta masukan.
Banyak driver Maxim di Jember juga tidak senang dengan sikap kantor yang dianggap tidak profesional dan sulit menerima kritik. Ketua Forum Komunikasi Jember Online Bersatu (FKJOB), Dedy Novianto, mengatakan bahwa perlu mendengarkan dari kedua belah pihak terlebih dahulu sebelum memberikan penilaian atau komentar.
Dedy juga menambahkan bahwa beberapa aplikator, termasuk Maxim, terindikasi melakukan pelanggaran terkait tarif. Namun, menurutnya, harus didengar dari kedua pihak terlebih dahulu sebelum mencari solusi bersama.
Penulis: Ambang Hari Laksono
Editor: Imam Hairon