Orientasi Mabigus Mengatur Administrasi Gerakan Pramuka di Wuluhan
Lebih dari seratus peserta mengikuti Orientasi Majelis Pembimbing Gugus Depan (Mabigus) Gerakan Pramuka Kwartir Ranting (Kwarran) Wuluhan, Jember, Jawa Timur, Sabtu (11/11/2023). Para peserta berasal dari kepala sekolah dan guru tingkat SD, MI, SMP, dan MTs di Kecamatan Wuluhan.
Ketua Kwarran Gerakan Pramuka Wuluhan, Mohamad Solikin, menjelaskan bahwa orientasi ini bertujuan untuk mengatur administrasi dan kelembagaan Pramuka di tingkat sekolah atau gugus depan. Tujuannya adalah untuk merangsang kembali kegiatan Pramuka di wilayah tersebut.
Sebanyak 125 orang dari target 80 peserta ikut orientasi ini. Mereka adalah kepala sekolah dan satu guru dari lembaga pendidikan setingkat SD dan SMP. Solikin menyambut baik antusiasme peserta dari puluhan lembaga pendidikan di Kecamatan Wuluhan, yang berasal dari lembaga SD, MI, SMP, dan MTs baik negeri maupun swasta.
Orientasi ini juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas penggerak Pramuka di Kwarran Wuluhan, serta memperbaiki tata kelola organisasi di tingkat gugus depan. Solikin berharap setelah masa orientasi selesai, terbentuk susunan pengurus di tingkat gugus depan.
Selain penataan kelembagaan, orientasi ini juga meneguhkan netralitas Gerakan Pramuka di tengah situasi politik yang mulai menghangat. Sesuai dengan prinsip organisasi kepanduan, Gerakan Pramuka tidak boleh terseret arus dukung mendukung dalam pemilu legislatif maupun presiden.
Ketua Kwartir Cabang (Kwarcab) Pramuka Jember, Sukowinarno, juga menekankan netralitas Pramuka dalam orientasi itu. Sebagai aparatur sipil negara (ASN), peserta orientasi dituntut untuk tidak berpihak dalam kontestasi politik, meski pemilu akan dilaksanakan pada 2024. Pramuka diingatkan untuk tidak sampai terseret kegiatan politik praktis.
Artikel ini ditulis oleh Magang dan diedit oleh Mahrus Sholih.
Sumber: SUARA INDONESIA