Ribut-ribut sejumlah masyarakat di Malampah Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat terkait bantuan rumah kategori rusak berat akibat gempa tahun 2022 lalu sepertinya belum membuahkan hasil.
Diketahui bahwa dana bantuan untuk rumah kategori rusak berat sebanyak 23 unit sudah disetorkan ke kas negara. Jika dana rehab berat setiap unit sebesar Rp50 juta, maka total dana untuk 23 unit adalah Rp1.150.000.000.
Kepala Pelaksana BPBD Pasaman, Alim Bazar, membenarkan informasi tersebut dan menjelaskan bahwa dana tersebut hanya bisa digunakan pada masa transisi darurat.
“Seluruh rumah tidak bisa dikerjakan karena dana hanya bisa digunakan pada masa transisi darurat, sementara kita tidak memperpanjang dan untuk sisa dana yang tidak digunakan sudah disetor kembali ke negara. Dari 532 rumah, 23 rumah tidak terlaksana,” terang Kepala Pelaksana BPBD Pasaman, Alim Bazar, Kamis (2/11/23).
Terkait informasi pengalihan bantuan rumah, Alim Bazar membantah bahwa penerima bantuan rumah telah dialihkan kepada orang lain. Ia menjelaskan bahwa penerima bantuan ditentukan berdasarkan nama KK dan koordinat yang telah diverifikasi oleh Irtama BNPB.
Namun, Wali Nagari Malampah, Asrinur, mengakui adanya pengalihan penerima bantuan rumah gempa dari nama Satria kepada orang lain, namun tidak dapat menjelaskan alasan di balik pengalihan tersebut.
Sebelumnya, seorang warga, Satria, mengaku kecewa karena meskipun namanya sudah terdaftar sebagai penerima bantuan rumah gempa dalam SK Bupati Pasaman, bantuan tersebut akhirnya dialihkan kepada orang lain.
Selain pengalihan bantuan, masyarakat Malampah juga mencatat kejanggalan lainnya. Ada warga yang sebelumnya tidak memiliki rumah akhirnya mendapatkan bantuan rumah gempa, sementara masih banyak warga yang rumahnya terdampak gempa belum menerima bantuan yang dijanjikan.
