Angelica Joe, seorang sinden keturunan Tionghoa dari Surabaya, memiliki cinta yang besar terhadap budaya Jawa. Meskipun memiliki garis wajah oriental, Angelica ternyata sangat terpikat dengan budaya Jawa dan menjadi sangat mahir dalam menyanyikan tembang Jawa.
“Aku sendiri berasal dari latar belakang yang berbeda. Ayahku keturunan Tionghoa-Indonesia, sedangkan ibuku orang Jawa. Jarak antara kedua budaya ini sebenarnya cukup jauh,” ungkap Angel saat diwawancarai di Channel YouTube Judes Indonesia.
Keunikan Angel terletak pada inspirasinya terhadap budaya Jawa yang didapat dari sang ayah yang gemar mencintai budaya Jawa. Sang ayah sering mengenakan baju Jawa, blangkon, bahkan ikut dalam acara-acara orang Jawa di Jogja.
Angel merupakan salah satu generasi Z yang berbeda, di mana kebanyakan dari mereka terpengaruh oleh budaya luar. Namun, sebaliknya, Angel justru merasakan cinta yang besar terhadap tradisi dan budaya Jawa. Hal ini dapat terlihat dari pilihannya untuk kuliah di jurusan Bahasa Jawa, di Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
“Aku merasa memiliki tanggung jawab karena tinggal di Jawa, sehingga harus menjaga dan melestarikan budaya Jawa. Apapun yang terkait dengan Jawa, saya merasa harus menjaga,” paparnya.
Kecintaannya terhadap dunia sinden sendiri didapatkannya dari sang ibu, yang sering menyanyikan lagu-lagu berbahasa Jawa sejak Angel kecil.
“Mama sering menyanyikan lagu-lagu Jawa untukku. Dan sejak kecil aku tertarik untuk menirunya,” terang Angel.
Passion yang sudah melekat pada dirinya terus diasah dengan mengikuti beberapa Sanggar Budaya yang ada di Surabaya.
Angel merupakan inspirasi bagi generasi muda. Di tengah perkembangan zaman yang semakin modern, terkadang tradisi diabaikan oleh generasi muda. Padahal, budaya warisan leluhur memiliki makna yang kaya dan seharusnya dilestarikan.