Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati mengatakan bahwa upaya Pertamina dalam menjaga ketahanan energi nasional sangat penting dan berkaitan dengan upaya menjaga ketahanan pangan nasional. Pernyataan ini disampaikan oleh Nicke dalam The FAO Science and Innovation Forum yang merupakan bagian dari rangkaian acara The World Food Forum 2023 yang diselenggarakan di Roma, Italia.
Nicke mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dengan sumber daya domestik yang bisa digunakan sebagai energi, termasuk penggunaan bahan pangan dalam memproduksi bioenergi. Pertamina sendiri memiliki peta jalan bisnis yang ramah lingkungan, salah satunya dengan implementasi biofuel. Biofuel ini merupakan salah satu kunci dekarbonisasi di sektor transportasi.
Penggunaan biofuel dari sawit atau B35 telah terbukti berhasil menurunkan impor bahan bakar minyak, khususnya solar. Selain itu, hal tersebut juga dapat meningkatkan penggunaan energi terbarukan dan menurunkan emisi. Nicke menyebut estimasi tahun 2022 saja bisa menurunkan emisi sebanyak 28 juta ton CO2.
Nicke memastikan bahwa pemanfaatan bioenergi di Indonesia tidak akan mengganggu ketahanan pangan karena bahan baku yang digunakan adalah sisa atau ampas dari sumber nabatinya. Selain itu, Nicke juga menyoroti Energy Trilemma yang harus dihadapi Indonesia, yaitu energy security, energy sustainability, dan energy affordability. Menurutnya, saat ini energy security menjadi prioritas utama bagi Indonesia, namun Pertamina juga tidak melupakan energy affordability dan sustainability.
Nicke menyatakan bahwa penting untuk melakukan transisi energi dengan menggunakan sumber daya alam domestik guna mengurangi emisi karbon dan menciptakan kemandirian serta ketahanan energi bagi Indonesia.