FAJAR.CO.ID, JAKARTA- Kurs rupiah terhadap dolar AS melemah pada perdagangan Kamis karena pasar sedang menantikan rilis data pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat kuartal II-2024.
Di awal perdagangan Kamis pagi, rupiah dibuka turun 36 poin atau 0,22 persen menjadi Rp16.251 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.215 per dolar AS.
Analis Bank Woori Saudara, Rully Nova, mengatakan bahwa rupiah diperkirakan akan melemah di kisaran Rp16.200 hingga Rp16.250 per dolar AS karena data pertumbuhan ekonomi AS dan core PCE index yang akan dirilis pada 25 dan 26 Juli waktu AS.
Pertumbuhan ekonomi AS kuartal II-2024 diperkirakan sebesar 2 persen, sedangkan core PCE index diperkirakan mencapai 0,2 persen. Di dalam negeri, terjadi kekhawatiran terkait utang pemerintah Indonesia tahun depan yang dapat berdampak pada belanja pemerintah dan proyek-proyek strategis.
Kekhawatiran ini mempengaruhi persepsi investor terhadap stabilitas fiskal Indonesia dan memberikan tekanan pada nilai tukar rupiah. Pelaku pasar disarankan untuk memantau perkembangan data ekonomi AS dan kebijakan pemerintah terkait pengelolaan utang dan belanja negara. Hal ini penting untuk memahami arah pergerakan nilai tukar rupiah dan mengambil langkah-langkah antisipatif yang diperlukan.
