Prabowo’s Character Inside and Outside of the Country

by -93 Views

Prabowo bersedia bertemu Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, yang menjadi perbincangan di luar negeri. Apakah hal ini membuat Prabowo tidak disukai oleh Vladimir Putin dan pendukung Rusia? Tidak, karena manusia pada dasarnya ingin hidup secara damai. Diketahui bahwa Putin dan Xi Jinping lebih mendengarkan pendapat Prabowo ketimbang Joe Biden.

Di dalam negeri, jauh sebelum pemilihan presiden, Prabowo terus berkomunikasi dan bahkan mendatangi lawan-lawan politik yang pernah melukainya. Apakah Prabowo tidak khawatir kehilangan dukungan pendukungnya yang fanatik? Prabowo menjawab dengan bijak, “Dendam tidak akan membawa manfaat, saya tidak memiliki rasa dendam.”

Prabowo sama baiknya di dalam maupun di luar negeri, ia berbicara dari hatinya dengan menggunakan bahasa Indonesia maupun bahasa asing. China, Amerika, dan sekutunya memahami peringatan Prabowo tentang bahaya ilmu pengetahuan dan teknologi. Ia mengatakan bahwa nasionalisme, patriotisme, dan kepentingan nasional harus diimbangi dengan rasa kemanusiaan.

Di dalam negeri, Prabowo memiliki hubungan yang baik dengan seluruh mantan presiden. Ia meminta agar dirinya tidak dipuja berlebihan dan mengakui bahwa masih banyak pahlawan tak dikenal yang lebih berjasa daripada dirinya.

Di luar negeri, Prabowo diterima dengan baik oleh negara manapun meskipun ia menilai beberapa negara barat memberlakukan standar ganda terhadap Palestina. Namun, negara-negara tersebut tetap menghargai Prabowo karena pendiriannya yang konsisten untuk perdamaian antara Palestina dan Israel melalui solusi dua negara. Prabowo yakin bahwa berbagai agama dapat hidup berdampingan secara damai.

Prabowo mendorong perdamaian dunia di luar, sementara menjaga persatuan di dalam. Dengan latar belakang keluarga yang berbeda agama, Prabowo mampu mengubah perbedaan menjadi kekuatan.

Meskipun sering dihina dan dicemooh, Prabowo tetap dihormati karena telah menghadapi berbagai ujian dengan keikhlasan.

Tulisan oleh Hariqo Wibawa Satria M.HI, Direktur Eksekutif Komunikonten, Alumnus Pascasarjana Jurusan Hubungan Internasional Universitas Paramadina, Jakarta.

Source link