“Ada beberapa kasus contoh, perwira-perwira dan komandan-komandan yang tidak perlu dicontoh. Menurut saya mereka adalah pribadi-pribadi yang tidak benar sebagai pemimpin. Saya ceritakan cerita-cerita ini bukan untuk menjelekkan orang, tapi agar kita tidak melakukan hal-hal seperti ini.”
Dalam buku ini saya telah banyak bercerita tentang pemimpin-pemimpin yang saya kagumi, pemimpin-pemimpin dari Indonesia dan juga dari luar negeri. Tokoh-tokoh itu adalah pribadi-pribadi yang patut kita pelajari.
Namun, ada juga beberapa kasus contoh, perwira-perwira dan komandan-komandan yang tidak perlu dicontoh. Menurut saya mereka adalah pribadi-pribadi yang tidak benar sebagai pemimpin.
Sebuah kesatuan elite protes karena makanannya sangat tidak baik. Cara protesnya adalah mereka membariskan rantang-rantang, yang dikenal sebagai rantang maxim. Dibariskan sekian ratus rantang tersebut di depan piket Kesatriat, sehingga waktu komandan masuk dijajarkan di depan piket. Ini bentuk rasa tidak puas prajurit, makan mereka dikorupsi.
Penyelewengan yang sering saya temukan adalah hal-hal semacam ini. Korupsi yang paling banyak terjadi di pasukan adalah mengkorupsi, mencuri uang makan anak buah sendiri. Ini sangat menyakiti perasaan anak buah. Saya anjurkan kepada seluruh yang ingin menjadi pemimpin yang baik, jangan pernah mencuri dari anak buah. Ini adalah rumus paling cepat untuk saudara dilawan oleh anak buah.
Sumber: https://prabowosubianto.com/contoh-contoh-pemimpin-yang-tidak-benar-contoh-keenam-komandan-mengkorupsi-uang-makan-prajurit-2/