Pemerintah akan memberikan bantuan tunai langsung (BLT) untuk membantu masyarakat yang terdampak fenomena El Nino.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan bahwa terjadinya El Nino telah menyebabkan lonjakan harga komoditas seperti beras yang memicu inflasi tinggi. Selain itu, suku bunga yang tinggi di negara maju dan lemahnya prospek perekonomian global juga memberikan dampak yang dirasakan dalam perekonomian dan masyarakat.
“Maka APBN perlu memberikan perlindungan dengan meningkatkan bantuan sosial. Ini dilakukan agar terutama masyarakat dengan pendapatan rendah dapat memperkuat kegiatan ekonomi, terutama di tingkat masyarakat biasa dengan UMKM. Kami juga ingin terus mendorong UMKM, terutama dalam penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan juga meningkatkan sektor properti perumahan,” papar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTa pada Rabu (25/10/2023) di Jakarta.
Kebijakan ini bertujuan untuk menjaga daya beli, menstabilkan harga, dan mengendalikan inflasi.
Menteri Keuangan menjelaskan bahwa paket kebijakan pertama adalah peningkatan bantuan sosial berupa tambahan bantuan beras dan BLT.
Tambahan bantuan beras akan diberikan kepada 21,3 juta kelompok penerima manfaat sebanyak 10 kg selama bulan Desember dengan total kebutuhan anggaran sebesar Rp2,67 triliun.
Sementara itu, BLT akan diberikan kepada 18,8 juta kelompok penerima manfaat sebesar Rp200 ribu per bulan selama November-Desember dengan total kebutuhan anggaran sebesar Rp7,52 T.
Paket kebijakan kedua ditujukan untuk mengoptimalkan peran UMKM melalui percepatan realisasi KUR.
