Bank Indonesia Tetapkan Suku Bunga Acuan Sebesar 6 Persen untuk Menjaga Inflasi

by -108 Views

Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan sebesar 6 persen, tidak mengikuti keputusan The Fed yang menaikkan suku bunga acuannya.

Keputusan ini didasarkan pada inflasi yang terus terjaga. Bank Sentral juga memperkirakan tercapainya sasaran inflasi sebesar 2,5 persen plus minus 1 persen pada 2024 hingga 2025. Selain itu, nilai tukar juga diperkirakan akan menguat dan stabil. Dengan kondisi tersebut terpenuhi, besar kemungkinan BI akan menurunkan suku bunga acuannya di semester II 2024.

Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan bahwa Fed Funds Rate (FFR) telah mencapai puncaknya dan diperkirakan akan tetap tinggi dalam jangka waktu yang lama. Kemungkinan penurunan FFR baru akan terjadi pada semester II tahun depan sebanyak 50 basis poin (bps). Beberapa pelaku pasar keuangan global bahkan memproyeksikan penurunan FFR lebih awal, yaitu di kuartal II 2024 atau bahkan sebanyak 75 bps.

BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2023 sebesar 3 persen dan akan melambat menjadi 2,8 persen pada 2024.

Pertumbuhan ekonomi AS dan India tahun ini lebih baik dari prakiraan awal, didukung oleh konsumsi rumah tangga dan ekspansi pemerintah. Sementara Tiongkok mengalami pelemahan karena konsumsi rumah tangga dan investasi yang tumbuh terbatas.

Inflasi di negara maju, termasuk di AS, cenderung menurun namun masih berada di atas sasaran. Kejelasan arah kebijakan moneter di negara maju ini mulai mengurangi ketidakpastian pasar keuangan global.