150 Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih (KDMP) di Sumenep telah diprioritaskan untuk mendapatkan akses permodalan dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) saat mereka beroperasi mulai bulan depan. Meskipun demikian, kesempatan untuk mengakses pinjaman Himbara juga terbuka bagi KDMP di luar 150 tahap pertama, asalkan memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Bank Himbara yang telah ditunjuk oleh pemerintah memfasilitasi pinjaman modal bagi KDMP, di mana BNI bertindak sebagai koordinator di Kabupaten Sumenep, namun bank lain di bawah Himbara juga siap untuk memberikan dukungan.
Skema pinjaman yang diberikan terbilang fleksibel, dengan batas kredit maksimal hingga tiga miliar rupiah untuk kegiatan usaha dan sekitar lima ratus juta rupiah untuk kebutuhan operasional, sesuai dengan kriteria dana desa masing-masing sebagai patokan. Meskipun ada prioritas untuk 150 KDMP pertama, pengurus KDMP tetap memiliki kebebasan untuk memilih apakah akan menggunakan fasilitas pinjaman Himbara atau mengembangkan usaha dengan modal sendiri.
Kepala Diskop UKM dan Perindag Sumenep, Moh Ramli, berharap agar pengurus 150 KDMP yang menjadi target tahap pertama menunjukkan keseriusan dalam menjalankan operasional usahanya dengan cepat. Hal ini diharapkan dapat membantu perkembangan koperasi yang akan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat desa. Pinjaman Himbara tidak bersifat wajib, namun pemerintah telah menyiapkan fasilitas ini untuk membantu KDMP dalam mengembangkan usahanya. Kesempatan untuk mengakses pinjaman Himbara juga terbuka bagi KDMP di luar 150 tahap pertama.
