Ekspor sektor pertanian Indonesia terus menunjukkan tren positif, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS). Pada bulan Juli 2025, ekspor pertanian, kehutanan, dan perikanan mengalami kenaikan signifikan sebesar 15,6 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Hal ini terjadi di tengah penurunan sektor industri non-migas lainnya, yang membuat sektor pertanian memperkuat surplus perdagangan Indonesia.
Menurut Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji, kenaikan ekspor pertanian didorong oleh produk seperti minyak kelapa sawit dan kimia dasar organik berbasis pertanian. Komoditas minyak kelapa sawit dan turunannya berhasil mencatat kenaikan sebesar 32,92 persen sepanjang tujuh bulan pertama tahun 2025.
Lebih lanjut, nilai ekspor non-migas juga meningkat di sektor industri pengolahan, yang turut berkontribusi pada peningkatan ekspor secara keseluruhan. Dengan tren yang terus meningkat ini, sektor pertanian diproyeksikan akan terus menjadi motor penggerak utama ekspor non-migas, memperkuat posisi Indonesia dalam perdagangan internasional. Peningkatan nilai ekspor non-migas, terutama dari sektor industri pengolahan, memberikan kontribusi yang signifikan pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Dengan demikian, kinerja ekspor sektor pertanian yang positif ini menjadi sebuah indikasi baik bagi perekonomian Indonesia dan menunjukkan potensi pertumbuhan yang baik di masa depan. Semua ini merupakan hasil dari upaya yang terus dilakukan untuk memperluas pasar dan meningkatkan produktivitas dalam sektor pertanian Indonesia.
