Sandiaga Salahuddin Uno, mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, berbicara dalam BNP Paribas Sustainable Future Forum 2025 di Singapura. Dia mengungkapkan pandangannya tentang potensi Asia sebagai penggerak utama ekonomi hijau dan pasar karbon dunia. Sandiaga menggarisbawahi bahwa kawasan Asia memiliki populasi dan keanekaragaman hayati yang besar, yang merupakan potensi yang luar biasa. Dia menekankan bahwa dengan inovasi, pembiayaan hijau, dan reformasi kebijakan, Asia dapat mengubah risiko iklim menjadi peluang ekonomi dan memainkan peran penting dalam dekarbonisasi global.
Sandiaga Uno juga mencatat bahwa pasar karbon saat ini sedang mengalami perubahan dari sekadar komitmen menuju aksi nyata. Asia-Pasifik berkontribusi lebih dari 60 persen permintaan dan pasokan global di pasar karbon, dan di Indonesia, perdagangan karbon melalui IDX Carbon mengalami pertumbuhan signifikan. Fokus saat ini adalah memastikan integritas, keterlacakan, dan dampak yang dapat diukur dari aktivitas pasar karbon tersebut.
Menurut Sandiaga Uno, momentum investasi terutama terjadi di tiga sektor utama, yaitu proyek berbasis alam, solusi berbasis teknologi, dan pengembangan ekosistem pendukung. Proyek-proyek ini mencakup mangrove, lahan gambut, kehutanan, pemantauan digital berbasis blockchain, kecerdasan buatan, bursa karbon digital, dan model pembiayaan campuran. Semua ini bertujuan untuk memberikan kontribusi yang signifikan dalam menggerakkan ekonomi hijau dan pasar karbon global. Keterlibatan Sandiaga Uno dalam forum ini menunjukkan komitmennya untuk mendorong perubahan positif menuju ekonomi yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.





