Perantau Mamasa di Kota Makassar resmi membentuk Perhimpunan Masyarakat Mamasa (PMM) sebagai wadah persatuan untuk menyatukan komunitas diaspora Mamasa. Organisasi ini didirikan dengan tujuan memperkuat jejaring dan kerjasama antarwarga Mamasa yang tersebar di berbagai daerah, termasuk Jakarta dan Bali. Sekretaris Daerah (Sekda) Makassar, Andi Zulkifly, memberikan sambutan positif terhadap PMM dan melihatnya sebagai kesempatan bagi perantau Mamasa untuk berperan aktif dalam pembangunan Kota Makassar. Deklarasi PMM dijadwalkan digelar di Gedung Balai Manunggal TNI dengan hadirnya Bupati Mamasa dan tokoh masyarakat.
Ketua Umum PMM, Dr. Djonny Ferianto Sambokaraeng Pualillin, menyatakan bahwa komunitas Mamasa di Makassar saat ini masih terpecah menjadi kelompok kecil yang berbasis kampung. Dengan pembentukan PMM, diharapkan solidaritas dan organisasi komunitas Mamasa dapat diperkuat. Djonny menambahkan bahwa jumlah warga Mamasa di Makassar diperkirakan mencapai 20 ribu orang, dan PMM diharapkan menjadi wadah penting bagi perantau untuk saling berkolaborasi, membantu, dan berjejaring.
Selain deklarasi, kegiatan awal PMM melibatkan dialog dengan Bupati Mamasa untuk membahas kontribusi diaspora Mamasa dalam pembangunan daerah. Tujuan akhir dari PMM adalah memperkuat pembangunan masyarakat Mamasa baik di kampung halaman maupun di Kota Makassar. PMM diharapkan tidak hanya berada di tingkat lokal tetapi juga berkembang menjadi organisasi nasional dengan jaringan diaspora Mamasa yang tersebar di berbagai kota besar di Indonesia.