Dinkes P2KB Sumenep: Alasan Realisasi ORI Gagal Capai Target

by -4 Views

Dinas Kesehatan P2KB Sumenep mengungkapkan sejumlah faktor yang menjadi penyebab target Outbreak Respons Imunization (ORI), masih belum tercapai secara maksimal hingga batas waktu yang telah ditentukan pada Sabtu (13/09/2025) kemarin. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Sumenep Achmad Syamsuri menerangkan, setidaknya ada tiga hal yang menjadi kendala utama dalam realisasi target ORI atau Imunisai massal penyakit campak di Sumenep. Menurutnya, faktor yang pertama yakni adanya penolakan dari orang tua/wali murid di lembaga pendidikan baik PAUD, TK, RA hingga SD dalam menerima imunisasi. Hal itu, dinilai karena masih banyaknya informasi hoax yang beredar di masyarakat, mengenai efek berbahaya pemberian vaksin kepada anak-anak. Tak hanya khawatir atas efek imunisasi yang terkadang dapat menyebabkan demam, sebagian masyarakat juga masih meragukan kehalalan dari vaksin itu sendiri. Syamsuri menyebut, pihaknya juga telah memberikan sosialisasi terkait Fatwa MUI Nomor 33 tahun 2018 yang menyatakan bahwa para ulama bersepakat untuk membolehkan (mubah) penggunaan vaksin Measles Rubella (MR) yang merupakan produk dari Serum Institute of India (SII) untuk program imunisasi saat ini. Lebih lanjut, dia juga mengatakan pada saat pelaksanaan ORI ada beberapa anak yang masuk dalam target sasaran, berada dalam kondisi kurang sehat. Sedangkan, pemberian imunisasi baru bisa dilakukan setelah memastikan tubuh anak benar-benar sehat. Sehingga memerlukan interval waktu setidaknya satu bulan. Perlu diketahui, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI memberikan waktu tambahan selama 14 hari/dua minggu kepada Dinkes P2KB Sumenep guna memaksimalkan pencapaian target imunisasi massal campak di wilayah setempat. Keputusan tersebut, diambil setelah adanya rapat koordinasi dan evaluasi Dinkes P2KB Sumenep, bersama Kemenkes, WHO, Unicef dan Universitas Airlangga tentang pelaksanaan ORI di Sumenep yang sebelumnya diberikan waktu tiga minggu dengan target sasaran 90 persen dari total 72.969 vaksin. Keputusan tersebut, diambil setelah adanya rapat koordinasi dan evaluasi Dinkes P2KB Sumenep, bersama Kemenkes, WHO, Unicef dan Universitas Airlangga tentang pelaksanaan ORI di Sumenep yang sebelumnya diberikan waktu tiga minggu dengan target sasaran 90 persen dari total 72.969 vaksin.

Source link