Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin dan Wakil Wali Kota, Aliyah Mustika, mendengarkan aspirasi massa HMI di Balai Kota Makassar. Aksi unjuk rasa berubah menjadi ruang dialog terbuka ketika keduanya turun langsung ke jalan. Tanpa pengawalan ketat, mereka berbaur dengan mahasiswa dan mendengarkan tuntutan dengan baik. Langkah ini menciptakan suasana yang lebih tenang dan menarik perhatian publik.
Pasangan pemimpin Makassar itu kemudian mengundang massa HMI ke Ruang Sipakatau di Balai Kota untuk melanjutkan diskusi. Pembahasan serius pun dilakukan mengenai isu pengangguran, pendidikan, ketenagakerjaan, dan lingkungan. Munafri menyoroti keberhasilan Pemkot dalam menekan angka pengangguran, program pelatihan vokasi, pendidikan nonformal, dan perbaikan fasilitas belajar di SD dan SMP.
Di sisi lain, masalah lingkungan seperti TPA Tamangapa dan distribusi air bersih di kawasan utara Makassar juga dibahas dalam pertemuan tersebut. Pemerintah kini tengah mencari solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Atas diskusi yang konstruktif, Munafri mengajak HMI untuk terus berkolaborasi dalam menjaga kepentingan masyarakat.
Ketua HMI Cabang Makassar, Sarah Agus Salim, menegaskan bahwa kehadiran mereka adalah untuk membawa aspirasi masyarakat. Mereka siap menjadi mitra kritis Pemkot dan mengawal kebijakan yang dapat mensejahterakan masyarakat kecil. Semua pihak diyakini dapat bekerja sama untuk kebaikan bersama.
