Palang Merah: Studi Kesiapsiagaan Gempa di Banyuwangi

by -3 Views

Sebanyak 10 anggota Palang Merah dari berbagai negara mengunjungi Banyuwangi, tertarik dengan program kesiapsiagaan gempa yang diterapkan di kabupaten ini. Para anggota berasal dari lembaga Palang Merah Bangladesh, German Redcross, Hongkong Redcross, American Redcross, PMI pusat, dan Delegasi International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC) Indonesia. Mereka akan menjalankan studi selama tiga hari (3-5 September 2025) dengan fokus pada program kebencanaan, terutama terkait gempa, di beberapa desa untuk memahami lebih lanjut mengenai program EQR yang telah dijalankan.

Wakil Bupati Banyuwangi, Mujiono, menyambut kunjungan tersebut dengan mengatakan bahwa kolaborasi ini memberikan kesempatan bagi PMI Banyuwangi untuk bertukar informasi mengenai program-program penanganan bencana dengan Palang Merah dari negara lain. Ia juga menjelaskan bahwa PMI Banyuwangi sebelumnya menjalankan Program EQR dari tahun 2019 hingga 2021 dengan dukungan dari American Redcross, dengan fokus pada program kesiapsiagaan gempa di wilayah perkotaan. Selain itu, program ini melibatkan edukasi kebencanaan, pembentukan kelompok siaga berbasis masyarakat (SIBAT), pelatihan retrofitting, dan pembangunan rumah retrofitting.

Dalam rangka menjaga keberlangsungan program, PMI Banyuwangi memperpanjang Program EQR dengan dukungan pemerintah setempat sejak tahun 2023 hingga sekarang. Hal ini menunjukkan keseriusan dalam menangani kebencanaan di wilayah tersebut, tidak hanya terfokus pada perkotaan tetapi juga melibatkan wilayah rawan gempa lainnya. Mohamed Rezaul Karim dari Bangladesh Red Crescent Society menyatakan keterpesonaannya dengan kolaborasi antara PMI dan pemerintah Banyuwangi, yang dapat dijadikan contoh di negaranya.

Banyuwangi dipilih menjadi tujuan studi karena program-program kebencanaannya dinilai berhasil dan dapat dijadikan rujukan bagi lembaga Palang Merah dari berbagai negara. Selain itu, keberadaan program-program ini juga diharapkan bisa memberikan inspirasi bagi negara lain dalam menangani bencana. Wahyu Widianto, Shelter Advisor dari Delegasi IFRC Indonesia menambahkan bahwa kehadiran rombongan Palang Merah dari berbagai negara ini merupakan bentuk apresiasi terhadap keberhasilan program-program kesiapsiagaan gempa yang telah dijalankan di Banyuwangi.

Source link