Aksi demonstrasi mahasiswa kembali terjadi di Kota Sidoarjo pada Selasa siang. Sebanyak 20 aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sidoarjo melakukan aksi di pintu keluar Tol Sidoarjo dengan pengawalan ketat dari aparat kepolisian. Mereka membentangkan beragam tuntutan sebagai bentuk protes terhadap tindakan represif aparat. Meskipun awalnya rencananya untuk beraksi di Mapolresta Sidoarjo, mereka berhenti terlebih dahulu di pintu tol untuk melaksanakan salat gaib di atas aspal.
Dalam aksinya, mahasiswa membentangkan spanduk, mengangkat poster, dan membakar ban sebagai bentuk protes atas tindakan yang dianggap merugikan masyarakat sipil. Mereka menuntut agar kasus penindasan yang merenggut nyawa dua orang, yakni seorang tukang ojek online dan seorang mahasiswa, diusut tuntas hingga ke pelaku di atas. HMI Sidoarjo juga menekankan pentingnya aparat keamanan bersikap profesional, proporsional, dan humanis dalam mengawal massa yang menyuarakan aspirasi.
Setelah hampir satu jam berorasi, massa melanjutkan aksinya di depan Mapolresta Sidoarjo. Pada kesempatan tersebut, pejabat seperti Kapolresta Sidoarjo, Bupati Sidoarjo, dan Dandim 0816 turun langsung menemui para mahasiswa. Bupati Subandi mengapresiasi sikap tertib mahasiswa dalam menyuarakan aspirasi dan menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk menjaga kondusifitas di Sidoarjo.
Sementara itu, Kapolresta Christian Tobing menyampaikan belasungkawa atas korban yang meninggal dunia akibat tragedi tersebut. Dia juga meminta maaf secara rendah hati jika masih ada pelayanan kepolisian yang belum memuaskan masyarakat. Aksi HMI Sidoarjo ditutup dengan doa bersama, mengakhiri aksi dengan damai dan tertib.