Aliansi Mahasiswa Cipayung Plus Banyuwangi, yang terdiri dari berbagai organisasi mahasiswa seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), memilih jalur dialog untuk menyampaikan aspirasi mereka kepada eksekutif dan legislatif demi menjaga perdamaian di Banyuwangi. Dalam audiensi bersama Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dan anggota DPRD, mereka menyampaikan 14 tuntutan yang meliputi perampasan aset, reformasi Polri, dan pembatasan periodisasi DPR.
Ketua PC PMII Banyuwangi, Muhammad Haddad Alwi Nasyafiallah, mengungkapkan bahwa langkah ini merupakan bentuk sikap intelektual mahasiswa untuk tetap kritis namun menjaga stabilitas daerah. Bupati Ipuk pun mengapresiasi langkah mahasiswa untuk mengutamakan dialog sebagai cara yang lebih elegan dalam menyampaikan aspirasi. Dia menyatakan dukungan penuh terhadap usulan yang disampaikan oleh mahasiswa Cipayung Plus Banyuwangi untuk kebaikan daerah.
Proses audiensi tersebut juga dihadiri oleh beberapa pejabat tinggi seperti Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama Putra, Dandim 0825/Banyuwangi Letkol Arh Joko Sukoyo, dan Danlanal Letkol Laut (P) Muhammad Puji Santoso. Ketua DPRD Banyuwangi, I Made Cahyana Negara, berjanji akan meneruskan tuntutan mahasiswa ke pemerintah pusat dan menindaklanjuti apa yang menjadi kewenangan di tingkat daerah. Langkah ini merupakan upaya bersama untuk menjaga kedamaian dan kesejahteraan masyarakat Banyuwangi.