Nasib Honorer: Penjaga Sekolah di Jember Dapat Harapan Sebagai PPPK

by -24 Views

Seorang pria paruh baya dengan rambut yang mulai memutih tampak keluar dari Gedung Olahraga (GOR) Kaliwates Jember dengan senyum tipis yang tersungging di bibirnya. Raut bahagia itu muncul seusai ia mendapat kabar bahwa nasibnya sebagai Pegawai R4 Jember tengah diperjuangkan untuk menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Paruh Waktu. Namanya Muhammad Khoirul Shaleh. Sejak 2019, ia mengabdi sebagai penjaga sekolah di SDN Ajung 5, Kecamatan Kalisat. Selama enam tahun, Khoirul menjaga pintu gerbang sekolah dengan status tenaga honorer. Namun, akibat regulasi pemerintah pusat, statusnya sebagai tenaga honorer sempat terombang-ambing hingga akhirnya berganti menjadi pegawai non-ASN kategori R4. Sebelumnya, Khoirul mendapat upah sebesar Rp1.200.000 sebagai penjaga sekolah. Namun, sejak bulan lalu, nominal itu tak lagi masuk ke rekeningnya. Meski gajinya ditunda, Khoirul tetap menjalankan tugasnya sebagai penjaga sekolah. Kondisi itu jelas memberatkan, apalagi ia memiliki empat anak yang masih bergantung padanya. Terpaksa, Khoirul mencari tambahan penghasilan dengan berjualan di sela-sela tugasnya menjaga sekolah. Kini, ia mulai bisa bernapas lega. Statusnya yang sempat terkatung-katung mendapat angin segar setelah Pemkab Jember mengajukan dirinya untuk diangkat sebagai PPPK Paruh Waktu. Meski begitu, ia mengaku siap menerima apapun hasil pengajuan tersebut. Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember mengajukan 3.378 pegawai R4 untuk diangkat menjadi PPPK Paruh Waktu, termasuk Muhammad Khoirul Shaleh. “Kita sedang mengusulkan Pegawai R4 Jember yang memenuhi kriteria. Namun, keputusan tetap ada di pemerintah pusat,” kata Kepala BKPSDM Jember, Rachman Hidayat. Alhamdulillah, sangat berterima kasih dan bersyukur atas kebijakan Bupati Jember.

Source link