Hujan Ganggu Musim Kemarau: Ancaman Gagal Panen di Petambak Garam Sampang

by -28 Views

Petambak garam di Kabupaten Sampang sedang dilanda masalah akibat musim kemarau yang tidak normal pada tahun 2025. Hal ini berdampak pada produktivitas garam yang masih belum maksimal pada bulan Agustus. Sebagian petambak bahkan terpaksa melakukan panen dini karena khawatir hasil kerja mereka akan rusak akibat hujan. Sebagai contoh, petambak Rohman asal Desa Marparan, Kecamatan Sreseh, mengakui bahwa panen garam dilakukan lebih sering dari biasanya, yakni setiap tiga hari sekali, bukan seminggu sekali seperti biasa. Hasil panen garam pada bulan Agustus 2025 rata-rata hanya mencapai lima ton, jauh lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang bisa mencapai puluhan ton. Harapan para petambak adalah agar cuaca panas dan kemarau berlanjut hingga akhir tahun untuk memastikan produksi garam di Sampang tetap maksimal. Kesulitan yang sama juga dialami oleh petambak lainnya seperti Rusman asal Desa Pangarengan, Kecamatan Pangarengan, yang juga melakukan panen dini karena cuaca mendung dan hujan yang terus berlanjut. Dengan kondisi cuaca yang tidak menentu, petambak garam di Sampang harus tetap waspada dan berharap agar produksi garam tetap stabil di tengah ancaman gagal panen.

Source link