Stabilitas ekonomi Jawa Timur menjadi perhatian utama Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jawa Timur di tengah ketidakpastian global. Dalam Media Briefing 2025 di Gedung OJK Surabaya, kedua lembaga ini menekankan pentingnya koordinasi lintas sektor untuk menjaga fundamental ekonomi daerah serta mempercepat pertumbuhan ekonomi. Deputi Kepala Perwakilan BI Jawa Timur, M Noor Nugroho, mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi dunia pada 2025 diproyeksikan hanya sebesar 3 persen karena kebijakan tarif beberapa negara dan situasi geopolitik yang tidak menentu.
Indonesia juga terkena dampak dari kondisi tersebut, namun berhasil menekan tarif ekspor ke AS menjadi 19 persen melalui negosiasi. Dalam konteks global yang penuh tekanan, Jawa Timur tetap menunjukkan tren ekonomi yang positif dengan inflasi Juli 2025 sebesar 2,21 persen, masih dalam kisaran target yang ditetapkan. Pertumbuhan sektor akomodasi, makanan, dan minuman di Jawa Timur juga positif, mencapai 8,38 persen, didorong oleh mobilitas yang tinggi selama libur panjang dan Idul Adha.
Meskipun terdapat tekanan ekonomi global yang signifikan, BI dan OJK akan terus memperkuat kerja sama dengan pemerintah daerah, pelaku usaha, dan akademisi. Langkah-langkah ini meliputi optimalisasi pembiayaan produktif, peningkatan inklusi keuangan, serta menjaga stabilitas sistem perbankan untuk memastikan ekonomi Jawa Timur tetap tangguh sebagai Gerbang Baru Nusantara.