Sejumlah warga Kabupaten Gresik memilih untuk berpartisipasi dalam aksi unjuk rasa di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, menuntut Bupati Sudewo untuk mundur dari jabatannya. Aksi ini dipicu oleh kebijakan kenaikan iuran pajak bumi dan bangunan (PBB) yang diumumkan sebelumnya. Para peserta aksi tiba di Kantor Bupati Pati pada hari Rabu, bergabung dengan ribuan massa lainnya yang sudah berkumpul di Alun-Alun Pati.
Salah satu peserta aksi, Hamim Farhat, asal Desa Pongangan, Manyar, Gresik, menyatakan bahwa rombongan warga Gresik datang dengan mobil elf untuk mendukung perjuangan masyarakat Pati. Menurutnya, keberadaan puluhan ribu massa aksi di lokasi merupakan lambang kedaulatan rakyat yang berusaha untuk menegakkan keadilan dan menggulingkan pemerintahan yang tidak mempedulikan kesejahteraan rakyat.
Ali Candi mengungkapkan bahwa aksi ini merupakan bentuk kekecewaan rakyat terhadap ketidakadilan dalam kebijakan pemerintah. Mereka menekankan pentingnya melayani dan menghormati kepentingan rakyat. Meskipun kebijakan kenaikan PBB telah dibatalkan, kekecewaan rakyat Pati terhadap Bupati Sudewo tetap tersisa, sehingga aksi demonstrasi masih terus dilakukan.
DPRD Pati, sebagai respons atas tuntutan rakyat, sepakat untuk menggunakan hak angket untuk membentuk panitia khusus (Pansus) pemakzulan Sudewo dari jabatannya sebagai Bupati. Namun, Sudewo menolak untuk mundur dari jabatannya, bahkan menghadapi protes para demonstran. Meskipun sempat terjadi kericuhan, aparad kepolisian berhasil mengamankan situasi. Aksi ini menunjukkan bahwa keberanian rakyat untuk menuntut keadilan dan transparansi dalam kebijakan pemerintah merupakan sarana penting untuk memperjuangkan kesejahteraan masyarakat.