Di tengah perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-80, warga Pulau Sembilan (P9) di Sinjai mengeluhkan mahalnya harga air bersih. Di Desa Pulau Harapan, warga harus membayar mahal untuk mendapatkan air bersih setiap harinya. Harga yang dibebankan oleh pengusaha dinilai jauh di atas harga wajar dengan alasan biaya distribusi dari Kota Sinjai, mencapai Rp8.000 per galon. Warga meminta campur tangan pemerintah agar kemerdekaan tidak hanya menjadi simbol, tetapi juga terasa dalam akses air bersih yang terjangkau dan layak.
Sebagai respons terhadap keluhan tersebut, anggota DPRD Sinjai dari Fraksi Gerindra, Andi Didit Asapa, berharap Pemerintah Kabupaten Sinjai memiliki semangat bersama dalam membangun daerah yang mengusung semboyan Bersatu. Ia menekankan bahwa para pahlawan yang berjuang untuk kemerdekaan tidak boleh diabaikan dengan kesulitan warga dalam mendapatkan air bersih.
Andi Didit Asapa menegaskan bahwa keluhan warga Pulau Sembilan menjadi perhatian serius. Ia mengajak pemerintah untuk memprioritaskan Kecamatan Pulau Sembilan dan memberikan solusi nyata terhadap kesulitan akses air bersih yang dialami oleh masyarakat di sana. Melalui sinergi antara DPRD dan pemerintah kabupaten, diharapkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Sinjai bisa terwujud.
Momentum kemerdekaan harus dijadikan pengingat bahwa akses air bersih yang layak adalah hak semua rakyat Indonesia, tanpa terkecuali bagi mereka yang tinggal di Pulau Sembilan. Hal ini menjadi tanggung jawab pemerintah untuk memberikan solusi yang nyata dan memastikan kebersamaan yang menjadi semboyan kabupaten Sinjai dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat, termasuk di wilayah P9.