18,000 Cadres Ready for Free Nutritious Meal Distribution: Deputy Minister

by -28 Views

Sebanyak 18.000 Konselor Perencanaan Keluarga (PKB) dan Petugas Lapangan Perencanaan Keluarga (PLKB) siap memimpin program Makanan Bergizi Gratis (MBG) pemerintah untuk ibu hamil, ibu menyusui, anak usia pra-sekolah, dan balita—khususnya mereka yang berusia di bawah dua tahun. Pernyataan ini disampaikan oleh Wakil Menteri Pembangunan Keluarga dan Kependudukan (Kemendukbangga) Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka selama forum diskusi “Double Check” yang diselenggarakan oleh Kantor Komunikasi Presiden (KPC) bekerjasama dengan Gempita, di Jakarta, pada Jumat (9 Agustus). Diskusi dengan tema “Peran Pembangunan Keluarga dalam Menyambut Indonesia Emas 2045” juga menampilkan Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Veronica Tan, serta Staf Ahli Senior KPC Chacha Anisa.

Menurut Isyana, pemerintah telah mengambil langkah-langkah konkret untuk mempersiapkan generasi emas Indonesia tahun 2045, salah satunya adalah program MBG. “MBG tidak hanya ditujukan untuk anak sekolah, tetapi juga ibu hamil, ibu menyusui, balita, dan anak usia pra-sekolah. Kelompok-kelompok ini tidak tercakup oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah,” jelas Isyana. Di sini Kemendukbangga berkolaborasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN). Meskipun program ini di bawah BGN, Kemendukbangga menerjunkan kader-kadernya yang terlatih untuk melaksanakannya di lapangan. Selain kader PKB dan PLKB, Kemendukbangga juga bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Dalam Negeri untuk membentuk Tim Pembantu Keluarga (TPK), yang terdiri dari tenaga kesehatan (seperti bidan atau perawat), kader Gerakan PKK, dan relawan perencanaan keluarga. Tim-tim ini berjumlah sekitar 600.000 anggota di seluruh negeri. “Mereka adalah pekerja garis depan yang mendistribusikan MBG kepada ibu hamil, ibu menyusui, dan balita, terutama mereka yang berusia di bawah dua tahun,” ujar Isyana. Dia menekankan pentingnya nutrisi bagi ibu hamil dan menyusui, serta anak-anak kecil.

Meningkatkan kualitas sumber daya manusia, sebagaimana diuraikan dalam tujuan Asta Cita nomor empat pemerintah, harus dimulai dari unit terkecil—keluarga—dan sesegera mungkin, catatannya. “Kebiasaan dibangun dalam keluarga, meskipun setiap keluarga memiliki dinamika yang berbeda,” tambahnya. Isyana juga menekankan bahwa 1.000 hari pertama kehidupan merupakan periode penting untuk mencegah stunting—dan periode ini dimulai bukan saat lahir, tetapi selama kehamilan.

Source link