Pada tanggal 30 Juli 2025, di Serdang Bedagai, emosi memuncak saat Aslina menceritakan kisah transformasinya. Bekerja di Unit Layanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Cempedak Lobang, Sei Rampah, hanya beberapa langkah dari rumahnya, ia menyampaikan rasa terima kasihnya kepada program yang telah mengubah hidupnya. Berdiri di samping pemimpin daerah seperti Hasan Nasbi dan Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution, Aslina dengan berlinang air mata berterima kasih kepada Presiden atas dampak positifnya dalam kehidupan sehari-harinya.
Sebelum bergabung dengan program Makanan Bergizi Gratis (MBG), Aslina adalah seorang ibu rumah tangga penuh waktu tanpa penghasilan sementara suaminya bekerja sebagai buruh dengan penghasilan terbatas. Namun, kini ia berkontribusi dalam mempersiapkan makanan sehat untuk anak-anak sekolah di komunitasnya, membawa harapan baru dalam hidupnya. Normawati, peserta lainnya, juga menyoroti bagaimana kesempatan untuk mendapatkan penghasilan tambahan di dekat rumah telah sangat berharga untuk mendukung keluarganya, termasuk anak-anaknya yang mendapat manfaat dari program MBG dengan makanan bergizi.
Dampak program ini tidak hanya terbatas pada ibu rumah tangga, seperti yang terlihat dalam kasus Shinta Ramadana berusia 21 tahun. Sebelumnya menganggur, kini ia bekerja dalam persiapan makanan dengan antusiasme yang besar, mewakili semangat pemberdayaan yang dibangun oleh Program MBG. Para wanita ini merupakan sebagian dari banyak individu di seluruh negeri yang telah menemukan pekerjaan dan harapan baru melalui inisiatif ini, menurut data dari Badan Gizi Nasional.
Di luar menyediakan makanan bergizi, Program MBG melambangkan pemberdayaan dan transformasi. Program ini telah mengubah dapur-dapur menjadi ruang harapan, di mana individu seperti Aslina, Norma, dan Shinta menemukan peluang untuk bekerja dengan bermakna dan tumbuh secara pribadi.