Presiden RI Prabowo Subianto secara tegas menyatakan bahwa 80.081 Koperasi Desa Merah Putih hadir untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Beliau mengajak semua pihak untuk memantau dengan cermat pelaksanaan koperasi tersebut guna mencegah terjadinya penyimpangan. Pernyataan ini disampaikan saat acara peluncuran di Desa Bentangan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah pada Senin (21/7).
Prabowo menyoroti pentingnya menghindari praktik-praktik tidak etis dalam operasional koperasi, dengan memberikan contoh adanya ketidakberesan pada KUD di era Orde Baru. Menurutnya, koperasi masa kini mengandalkan teknologi dan transparansi, sehingga setiap transaksi keuangan dapat dipantau dengan baik.
Dalam era di mana teknologi semakin maju, Presiden menegaskan bahwa semua aliran uang masuk dan keluar dalam koperasi harus tertata dengan sistem yang termonitor. Prabowo juga menekankan bahwa kepemilikan Koperasi Merah Putih sepenuhnya milik masyarakat, dan kepala desa memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa tujuan asli koperasi yaitu membantu masyarakat terus terjaga.
Bukan hanya itu, Prabowo menggambarkan koperasi seperti kumpulan lidi, dimana kekuatan akan terasa ketika lidi-lidi itu digabungkan menjadi satu. Konsep gotong royong adalah fondasi utama dari koperasi, dimana ekonomi yang lemah dapat bertransformasi menjadi kekuatan ekonomi yang tangguh.
Beliau yakin bahwa Koperasi Merah Putih akan menjadi gerakan ekonomi yang signifikan di tingkat desa. Dengan merasakan kekuatan koperasi, Prabowo percaya bahwa ekonomi seharusnya berputar dari desa ke kota, bukan sebaliknya. Dengan demikian, kekuatan ekonomi akan terpusat di tingkat kabupaten, kecamatan, dan desa, membawa dampak positif bagi masyarakat.
