Dewi Nur Aini, atlet tolak peluru asal Sumenep, telah berhasil mencapai puncak kemenangan setelah menghadapi berbagai rintangan dalam ajang Pekan Olahraga Provinsi Jawa Timur. Dalam tiga partisipasinya sebelumnya, Dewi selalu berjuang keras namun belum berhasil meraih medali. Namun, pada partisipasinya yang keempat, Dewi berhasil meraih medali emas melalui nomor tolak peluru.
Dewi memulai perjalanannya di Porprov dengan nomor lari 400 meter namun belum memperoleh hasil yang diinginkan. Kekalahan ini tidak membuatnya menyerah, melainkan menjadi motivasi bagi Dewi untuk terus berjuang. Meskipun mengalami gagal dalam dua edisi berikutnya, Dewi tidak patah semangat dan terus berlatih dengan tekun.
Dorongan dari pelatihnya dan tekad kuat membuat Dewi memilih beralih ke nomor lempar lembing sambil tetap menjadikan tolak peluru sebagai andalannya. Meskipun harus menjalani kuliah di Unesa, Dewi tetap fokus dan rutin berkonsultasi dengan pelatih untuk menyusun program latihan yang intens. Dewi sadar bahwa Porprov kali ini adalah kesempatan terakhirnya untuk membuktikan kemampuannya sebagai atlet berprestasi.
Setelah kegagalan di hari kedua Porprov, Dewi terus fokus dan mempersiapkan diri untuk nomor tolak peluru. Kekuatan fisik dan mental yang ia bangun akhirnya membuahkan hasil, dengan Dewi berhasil meraih medali emas pertamanya. Prestasi ini bukan hanya pencapaian pribadi Dewi, namun juga sebuah simbol ketekunan, ketangguhan, dan tekad yang tak pernah padam. Dengan kegigihan dan semangat juangnya, Dewi Nur Aini membuktikan bahwa kegagalan bukan akhir dari segalanya, melainkan jalan menuju kemenangan yang sejati.
