Minister Launches “RISE To IPO” Financing for Medium Enterprises

by -18 Views

Menteri Indonesia bidang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman, resmi meluncurkan program RISE To IPO, sebuah solusi pembiayaan alternatif yang dirancang untuk mendukung pertumbuhan bisnis menengah. Menurut Menteri Maman, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh perusahaan menengah di Indonesia saat ini bukan hanya terbatas pada akses modal, tetapi juga kurangnya skema pembiayaan jangka panjang yang berkelanjutan yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka. “Pada saat yang bersamaan, pasar modal Indonesia terus berkembang sebagai sumber pembiayaan alternatif yang menjanjikan,” kata Menteri Maman saat acara peluncuran program RISE To IPO: Pemberdayaan Perusahaan Menengah hingga IPO di Jakarta, Rabu (9 Juli 2025). Beliau menekankan bahwa inisiatif RISE To IPO adalah jawaban konkret atas kesenjangan pembiayaan ini. “Program ini berfungsi sebagai jembatan transformatif, mendorong perusahaan menengah untuk melakukan upgrade – dari perusahaan swasta menjadi perusahaan publik yang lebih terstruktur, transparan, dan kompetitif,” tambahnya. Menteri Maman mengutip data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), yang menunjukkan bahwa pada akhir 2024, 42 perusahaan skala menengah telah terdaftar di papan percepatan, sebagian besar berasal dari sektor barang konsumsi, teknologi, dan properti. “Perusahaan-perusahaan menengah ini diharapkan akan menjadi penopang bagi jutaan bisnis mikro dan kecil di seluruh Indonesia,” ujarnya. Beliau menjelaskan bahwa perusahaan menengah yang kokoh dan kompetitif dapat bertindak sebagai penerima dan pengumpul dalam kemitraan rantai pasok, menciptakan efek pengganda bagi ekonomi nasional. Upaya ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto – sebuah visi yang menekankan pentingnya penurunan industri dan penguatan sektor produktif. “Dengan menjadi perusahaan publik, perusahaan menengah tidak hanya akan meningkatkan ketahanan bisnis mereka sendiri tetapi juga membuka peluang yang lebih besar bagi bisnis mikro dan kecil untuk tumbuh dan memperluas operasi mereka,” demikian disimpulkan Menteri tersebut.

Source link