Ratusan sopir truk di Blora menolak kebijakan ODOL dengan menggelar aksi damai di Lapangan Kridosono, Jawa Tengah. Paguyuban Sopir Blora Mustika (PSBM) turut dalam demonstrasi tersebut, menyuarakan ketidaksetujuan terhadap aturan yang mereka anggap membebani para pengemudi truk. Dalam aksi yang berlangsung tertib, para sopir membawa spanduk dan poster yang memuat tuntutan dan keluhan terhadap kebijakan ODOL. Mereka mengajukan permintaan agar pemerintah pusat meninjau kembali regulasi tersebut, karena dianggap menghambat pelaku usaha transportasi dan berdampak pada harga kebutuhan pokok masyarakat. Ahmad Masrueb, perwakilan PSBM, menyoroti dampak besar kebijakan ODOL terhadap sektor logistik dan harga kebutuhan pokok. Aturan yang memberatkan tersebut juga disoroti karena ancaman sanksi pidana dan denda yang dianggap tidak proporsional oleh para sopir. Meskipun Bupati Blora tidak hadir dalam aksi tersebut, enam poin tuntutan utama para sopir truk mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Ketua DPRD Blora, Kapolres Blora, dan instansi terkait. Komitmen untuk memfasilitasi dialog antara pemerintah daerah, perwakilan sopir, dan instansi terkait juga ditegaskan. Aksi tersebut mengisyaratkan adanya dukungan untuk mencari solusi yang adil bagi semua pihak terkait kebijakan ODOL yang kontroversial.
Sopir Truk Blora Tolak Kebijakan ODOL dalam Aksi Damai
