Pemerintah pusat memberikan perhatian khusus terhadap kesejahteraan Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Jember. Lewat program perumahan bersubsidi, sebanyak 3.000 unit rumah akan disiapkan khusus bagi para pahlawan devisa dari kota tembakau tersebut. Staf Ahli Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI), Moch Chotib, menyebut Jember mendapat jatah signifikan karena menjadi salah satu daerah penyumbang PMI terbanyak di Jawa Timur, sekaligus memiliki tingkat permasalahan PMI yang tinggi. Dari kuota nasional sebanyak 20 ribu rumah, Jember mendapat alokasi 3.000 unit. Ini bentuk komitmen negara hadir untuk kesejahteraan PMI. Program ini berbeda dari Kredit Pemilikan Rumah (KPR) biasa, karena skemanya lebih ringan dengan dukungan subsidi pemerintah. Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Jember, Suprihandoko, menegaskan bahwa alokasi awal rumah subsidi akan diprioritaskan untuk PMI yang berstatus prosedural. Namun, pihaknya juga mempertimbangkan solusi bagi PMI non-prosedural yang membutuhkan bantuan serupa. Disnaker juga tengah mendorong pendirian Pos Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P4MI) di daerah tersebut. Selain memberi edukasi, Pos layanan ini bertujuan memberikan akses informasi kepada calon PMI, khususnya di desa-desa, agar tidak terjebak jalur ilegal. Suprihandoko menyatakan pihaknya akan segera menindaklanjuti rencana pendirian P4MI, dengan berkoordinasi kembali dengan kementerian terkait dalam waktu dekat. Dukungan dari semua pihak diharapkan agar program ini segera terealisasi dan manfaatnya benar-benar dirasakan oleh para PMI dan keluarganya.
Prioritas Rumah Subsidi untuk PMI Jember: Prosedural di Utamakan
