Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) SMA dan SMK di Sulawesi Selatan untuk tahun ajaran 2025/2026 telah dimulai secara resmi. Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Iqbal Nadjamuddin, menegaskan bahwa proses seleksi ini berjalan tanpa adanya praktik kolusi, korupsi, dan nepotisme. Iqbal meninjau pelaksanaan Tes Potensi Akademik (TPA) di Makassar dan memberikan klarifikasi terhadap isu yang beredar terkait dugaan masuknya “orang dalam” atau praktik KKN dalam proses seleksi tersebut.
Iqbal menekankan bahwa proses seleksi masih berlangsung dan tudingan bahwa hasil seleksi sudah diatur atau diintervensi oleh pihak tertentu tidak memiliki dasar. SPMB tahun ini menggunakan sistem online dan memiliki empat jalur pendaftaran utama untuk SMA Reguler, yaitu jalur domisili, afirmasi, mutasi, dan prestasi. Ia juga mengimbau orang tua agar tidak percaya pada oknum yang menawarkan jasa meloloskan anak dengan imbalan tertentu.
Ditengah proses seleksi ini, seorang orang tua asal Kabupaten Sengkang mengungkapkan kekhawatirannya terhadap peluang anaknya untuk diterima di sekolah unggulan di Kota Daeng. Meski putrinya merupakan siswi berprestasi dengan nilai rata-rata di atas 9 dan selalu masuk peringkat satu, orang tua tersebut merasa cemas dan pesimis terhadap hasil seleksi.
Ia berharap agar Pemerintah, khususnya Dinas Pendidikan Sulsel, dapat menjalankan seleksi yang adil dan bersih tanpa adanya praktik KKN. Baginya, anak-anak di daerah juga berhak untuk bersaing secara sehat dengan mereka yang berasal dari kota besar. Pembangunan sistem digital dan mekanisme seleksi yang ketat diharapkan dapat memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap dunia pendidikan di Sulsel.