Di Garut, Jawa Barat, Dapur Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Pesantren Persatuan Islam (Persis) tidak hanya memberikan makanan kepada siswa, tetapi juga membangun hubungan pasokan makanan yang melibatkan orang tua siswa sebagai pemasok utama. Program ini adalah bagian dari Program Unggulan Presiden Prabowo Subianto yang bertujuan memberikan dampak yang cepat dan positif.
Hj Ida Rogayah, Kepala Koki Dapur Persis Garut MBG, menjelaskan bahwa hampir semua bahan makanan berasal langsung dari keluarga siswa, mulai dari sayuran, buah-buahan hingga daging sapi dan unggas. Integrasi antara pasokan dan konsumsi ini membuat pelaksanaan program menjadi lancar. Dapur telah dilengkapi dengan 47 staf yang berpengalaman dalam memasak makanan sehari-hari untuk siswa asrama.
Program MBG telah berjalan dengan baik tanpa keluhan selama lima bulan terakhir. Dengan perhatian yang intens terhadap standar gizi, dapur ini memastikan kualitas makanan yang disajikan kepada siswa. Selain itu, inisiatif edukasi gizi yang lebih luas juga diberikan kepada siswa, sehingga mereka dapat lebih memahami pentingnya makanan sehat.
Deputi Kantor Komunikasi Presiden (PCO), M Isra Ramli, yang mengunjungi dapur, memastikan bahwa operasional dapur MBG telah memenuhi standar. Delegasi juga mengunjungi fasilitas pemanggangan kopi serta kafe modern yang dioperasikan oleh alumni pesantren. Begitu juga dengan kunjungan ke SD/Ibtidaiyah Persis Garut, meskipun siswa sedang menjalankan puasa sunnah, mereka membawa pulang hidangan MBG untuk berbuka.
Di sisi lain, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Garut, Didit Fajar Putradi, mengapresiasi program lokal tersebut dan berkomitmen untuk mendukung pengembangan lebih banyak dapur MBG di wilayah Garut. Pemerintah daerah siap memobilisasi sumber daya untuk mewujudkan ini dalam upaya mendukung program nasional.
