Konsorsium Korea Selatan LG dikabarkan mundur dari proyek investasi kendaraan listrik senilai USD 9,8 miliar, namun Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani membantah hal tersebut. Menurut Rosan, sebenarnya Indonesia yang memutuskan untuk tidak melanjutkan investasi tersebut. Keputusan tersebut merupakan hasil dari surat yang diterbitkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral pada 31 Januari 2025 karena proses negosiasi dinilai terlalu lama. Rosan menjelaskan bahwa komitmen investasi LG sudah disepakati sejak tahun 2020 untuk empat joint venture, di mana sebagian diantaranya sudah berjalan. Meskipun LG keluar dari proyek, posisinya akan digantikan oleh mitra strategis dari Tiongkok, yaitu Huayou, yang telah menunjukkan minat serta memiliki teknologi yang diperlukan. Hal ini akan menjaga total investasi dalam proyek tersebut tetap tidak berubah.
Perusahaan LG Batalkan Investasi, Tiongkok Ambil Alih
