Prastowo Yustinus, mantan Stafsus Menkeu, mengungkapkan kekhawatiran serius terhadap Publikasi APBN yang ditunda oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Melalui akun media sosial pribadinya, Prastowo merespons pertanyaan yang diterimanya mengenai penundaan rilis APBN. Kabar bahwa publikasi APBN yang seharusnya dilakukan pada awal pekan depan disambut sebagai kabar baik oleh Prastowo. Menurutnya, keterlambatan publikasi tersebut terjadi karena adanya penyesuaian yang perlu dilakukan oleh Kemenkeu. Ini termasuk pengaturan teknis dan penyesuaian di lapangan yang diperlukan. Prastowo menunjukkan bahwa penyesuaian tersebut dapat memengaruhi kinerja APBN, terutama di bulan-bulan awal. Dia berpendapat bahwa konferensi pers yang melibatkan dua bulan implementasi APBN mungkin lebih mencerminkan realitas di lapangan daripada hanya satu bulan. Dengan banyaknya penyesuaian yang dilakukan di awal, hasil dari dua bulan tersebut kemungkinan besar akan berbeda dengan kinerja bulan-bulan berikutnya. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya penyesuaian dalam merujuk pada kinerja sebenarnya dari APBN.
Pengertian Keterlambatan Publikasi Kinerja APBN oleh Eks Stafsus Kemenkeu
