Manchester United harus menerima kenyataan pahit tersingkir dari Piala FA setelah mengalami kekalahan dari Fulham dalam babak putaran kelima. Laga berlangsung di Old Trafford berakhir dengan skor 1-1 di waktu normal sebelum The Cottagers mengamankan tiket ke babak berikutnya melalui adu penalti dengan kemenangan 4-3. Ini adalah pukulan bagi tim asuhan Erik ten Hag yang gagal melangkah lebih jauh di ajang ini. Sementara Fulham tampil penuh determinasi dan menunjukkan mentalitas kuat untuk mengalahkan tim tuan rumah.
Pertandingan dimulai dengan tempo tinggi. Manchester United yang tampil di depan pendukungnya mencoba mendominasi jalannya laga dengan mengandalkan penguasaan bola. Bruno Fernandes dan Rasmus Højlund menjadi motor serangan di lini depan, namun pertahanan rapat Fulham membuat mereka kesulitan menciptakan peluang berbahaya. Sebaliknya, Fulham berhasil membuka keunggulan menjelang akhir babak pertama. Calvin Bassey mencetak gol pada menit ke-45+1, memanfaatkan bola muntah dari situasi bola mati dan membawa Fulham unggul 1-0 saat turun minum.
Di babak kedua, Manchester United meningkatkan intensitas serangan. Antony dan Alejandro Garnacho dimasukkan untuk menambah daya gedor. Usaha mereka membuahkan hasil ketika Bruno Fernandes mencetak gol penyama kedudukan pada menit ke-71 dengan sepakan keras dari luar kotak penalti yang tidak bisa dibendung kiper Fulham. Namun, pertahanan kokoh Fulham tetap disiplin hingga pertandingan berakhir 1-1, memaksa laga berlanjut ke babak adu penalti. Fulham tampil lebih tenang dan sukses mengeksekusi empat tendangan mereka dengan baik, sementara Manchester United mengalami kegagalan dalam dua kesempatan, sehingga Fulham menang 4-3.
Kekalahan ini adalah pukulan bagi Manchester United yang kembali gagal bersaing di turnamen domestik. Erik ten Hag harus segera mencari solusi untuk meningkatkan performa tim. Di sisi lain, Fulham membuktikan kemampuan mereka sebagai tim solid dengan pertahanan kokoh dan mentalitas yang kuat. Kemenangan ini memberi mereka kepercayaan diri tinggi untuk melangkah lebih jauh di kompetisi ini. Apakah Manchester United bisa bangkit setelah kegagalan ini atau justru ini menjadi tanda bahwa mereka butuh perombakan besar di tim?
