Belum lama ini, telah banyak peringatan terkait pengelolaan dana yang akan dilakukan oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagat Nusantara (Danantara). Pasalnya, jumlah dana yang akan dikelola oleh Danantara sangatlah besar dan berpotensi menjadi sumber baru korupsi. Peneliti dari Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Galau D. Muhammad, sudah memberikan peringatan kepada pemerintah agar mengelola Danantara secara profesional. Mengingat konsep Sovereign Wealth Fund (SWF) yang dimiliki oleh Danantara, hal ini cukup berisiko mengingat kondisi perekonomian Indonesia saat ini yang sulit meraih pertumbuhan lima persen. Galau menekankan pentingnya profesionalisme, transparansi, dan akuntabilitas dalam mengelola aset negara, terutama di masa resesif seperti saat ini. Dia pun menyarankan agar pemerintah belajar dari pengalaman Malaysia dalam menerapkan sistem SWF. Dengan berbagai risiko yang terkait, Galau menegaskan bahwa pengelolaan Danantara harus dilakukan dengan cermat untuk menghindari potensi masalah ke depannya.
Ekonomi & Pengelolaan Aset: Wawasan Rp9.480 Triliun
