Kapolres Metro Jakarta Selatan membantah klaim kuasa hukum anak bos Prodia yang menyebut bahwa dia menerima uang Rp400 juta. Ade Rahmat Idnal, Kapolres tersebut, mengakui adanya pertemuan terkait permintaan SP3 kasus pembunuhan di Jakarta Selatan. Namun, Ade menegaskan bahwa tidak ada uang yang diterima dari pihak anak bos Prodia. Dia menolak tawaran uang Rp400 juta dan mengambil keputusan untuk melanjutkan kasus tersebut. Ade juga telah memberikan keterangan kepada Propam Polda Metro Jaya terkait dugaan pemerasan ini.
Kuasa hukum Romi Sihombing melaporkan bahwa dua mantan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan diduga melakukan pemerasan, serta menyebut bahwa Kapolres Ade Rahmat juga ikut menerima uang dalam kasus tersebut. Romi berkomitmen untuk membongkar fakta-fakta terkait dugaan pemerasan ini. Ia mengungkapkan adanya pertemuan dengan Kapolres Metro Jaksel setelah mendapatkan keterangan dari beberapa saksi. Romi mencatat bahwa beberapa saksi melaporkan pengakuan bahwa pimpinan tersebut menerima sejumlah uang dalam pertemuan tersebut. Kesaksian ini menjadi dasar dalam penyelidikan lebih lanjut terkait kasus dugaan pemerasan oleh para mantan Kasat Reskrim Polres Jaksel.
